Sabtu, 11 April 2009

Sikap para remaja terhadap seks bebas

SIKAP REMAJA TERHADAP SEKS BEBAS
DI KOTA NEGARA:
PERSPEKTIF KAJIAN BUDAYA
I Wayan Rasmen Adikusumah (mahasiswa).
Prof. Dr. Emiliana Mariyah, MS (promotor).
Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp. And (Kopromotor I).
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS (Kopromotor II).
Program Pendidikan Doktor (S3) Kajian Budaya Universitas Udayana, Jalan Nias 13 Denpasar Bali

Seks merupakan salah satu kenikmatan hidup yang paling kontoversial. Seks mempunyai makna yang luas berdimensi biologis, psikologis, dan sosiokultular. Seks bebas menurut pendapat remaja adalah hubungan seks antara dua individu tanpa ikatan perkawinan. Pendapat yang paling ekstrim memganggap semua aktivitas seksual apabila pikiran mengarah ke hubungan seks merupakan seks bebas. Sebanyak 88,33% responden mengatakan ingin melakukan hubungan seks tapi takut resiko. Sebanyak 26,26% responden mengatakan bahwa cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan seks adalah hubungan seks. Akan tetapi semua responden (100%) berpendapat bahwa hubungan seks pada masa remaja hendaknya di hindari. Sebanyak 5,00% responden setuju dengan aborsi, sebanyak 36,66% responden setuju memberikan toleransi kepada kaum homoseks / lesbian, dan 1,67% responden tidak setuju dengan hukuman berat bagi pemerkosa. Makna yang dapat dikemukakan adalah bahwa semua responden masih dapat mengendalikan diri untuk tidak melakukan hubungan seks. Munculnya perilaku seks bebas, dan penggunaan narkotika serta obat berbahaya lainnya tidak lepas dari eseks negative pariwisata. Penelitian-penelitian persepsi, sikap, dan perilaku seksual sudah banyak dilakukan baik di tingkat Nasional, propinsi maupun kabupaten. Hasilnya menunjukan bahwa perilaku seks bebas di kalangan remaja cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar